Sejumlah perawat di rumah sakit rujukan Corona di Jawa Barat mengalami kondisi penolakan sosial dari masyarakat di tempat tinggalnya. Penolakan tersebut salah satunya tidak diperkenankan pulang ke kosan selama masih merawat pasien Corona.
Kondisi tersebut dibenarkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Berli Hamdani. Berli menjelaskan ada 52 perawat Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) yang saat ini tinggal sementara di UPTD Pelatihan Kesehatan (Upelkes) Dinkes Jabar.
“Sejak Jumat (27/3) lalu, perawat yang tinggal di Upelkes bekerja di unit Gedung Kemuning RSHS sebagai pusat penanganan COVID-19, mulai dari Isolasi Kemuning I, Instalasi Gawat Darurat (IGD) Kemuning Ring I, High Care Unit (HCU) Kemuning, serta Ruang Isolasi Infeksi Khusus Kemuning (RIIKK)
Selain perawat RSHS, Berli mengatakan, belasan perawat Rotinsulu juga mengalami hal serupa. “Ada juga di Rotinsulu, mereka ke hotel kontributor yang saya tidak bisa kasih info,” ujarnya.
Disisi lain, Pemerintah Provinsi melalui Dinkes Jabar menyiapkan Pusat Isolasi Mandiri COVID-19 dengan memanfaatkan fasilitas milik Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) untuk penanganan Covid-19 bagi pasien dan tenaga medis. (sumber: detik.com)
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang hingga saat ini sudah memberikan bantuannya untuk membantu para nakes:
.
. @ridwankamil
. @dinkesjabar
. @gipijabar
. @bapenda.jabar
. @rshs_bandung
. PT. Perkebunan
. Lanud Sulaiman
. @agungpodomoro
. @angklungudjo
. @thepapandayan
. @stpnhi_bandung
. @poltekkesbandung
.
Mari bersama-sama kita bekerja untuk memutus rantai penyebaran COVID-19 ini, Bersama Kita Bisa!
#cegahcovid19 #dirumahaja