Kepala UPTD Pelatihan Kesehatan, didampingi oleh Kepala Subbagian Tata Usaha dan perwakilan pegawai hadir memberikan dukungan dan bantuan langsung kepada korban banjir di Desa Haurpanggung, Kabupaten Garut, Minggu (24/07/2022).
Semoga dampak dari bencana ini dapat segera pulih kembali dan seluruh korban diberikan kesehatan.
Video selengkapnya dapat dilihat pada tautan berikut : Dukungan untuk Korban Banjir Bandang Kabupaten Garut
Kepala UPTD Pelatihan Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat membuka secara resmi Pelatihan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi melalui Zoom Meeting di Ruang Studio, Jum’at (22/07/2022).
Pada kesempatan ini, hadir pula Sub Koordinator Seksi SDMK, Ibu Dian Aryati, SKM., M.Kes. memberikan pengarahan sekaligus serah terima peserta pelatihan dari Dinas Kesehatan Kota Bandung kepada Upelkes Jabar untuk mengikuti pelatihan selama 7 hari.
Pelatihan ini dilaksanakan pada tanggal 22 s.d 29 Juli 2022 secara blended.
Pelatihan Perawatan Kesehatan Masyarakat telah dilaksanakan secara daring melalui LMS Upelkes Jabar (https://upelkesjabar.diklat.id/) selama 4 hari dan luring di Upelkes Jabar selama 4 hari.
Kepala UPTD Pelatihan Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat menutup pelatihan tersebut secara resmi di Ruang Auditorium, Kamis (21/07/2022).
Dalam acara tersebut, turut hadir pula Kepala Bidang P2P sekaligus Plt. Kepala Bidang Pelayanan dan SDK Dinas Kesehatan Kota Cimahi, dr. Mohammad Dwi Hadi Isnalini.
Kamis (21/07/2022) telah dilaksanakan Praktek Kerja Lapangan Pelatihan Perawatan Kesehatan Masyarakat di 3 (tiga) Puskesmas Kota Bandung, yaitu:
1. Pukesmas Garuda
2. Puskesmas Kopo
3. Puskesmas Babakan Sari
Tujuan PKL ini agar peserta mampu melakukan proses perencanaan kegiatan pelayanan Perkesmas, dan dapat melakukan pengawasan/pemantauan, pengendalian dan penilaian/evaluasi serta berbagi pengalaman sebagai pembelajaran dari Puskesmas yang dikunjungi sehingga dapat diimplementasikan di tempat kerjanya masing-masing.
I am text block. Click edit button to change this text. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.
Kepala Upelkes Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Bapak I Wayan Agus Suradi, SKM, MPH bersama tim pada Hari Kamis (14/07) melakukan konsultasi ke Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, dan diterima langsung oleh Direktur Peningkatan Mutu Tenaga Kesehatan Bapak Ir. Doddy Izwardy. M.A
Konsultasi dan diskusi tentang akreditasi pelatihan, akreditasi institusi, pengembangan kurikulum, CorpU dan hal lainnya dalam rangka peningkatan mutu dan kinerja organisasi.
Dalam pelaksanaan pelatihan, kurikulum merupakan hal utama karena memuat kompetensi yang akan dicapai oleh peserta pelatihan.
Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM) sebagai salah satu tenaga di Fasilitas Kesehatan, perlu mendapatkan pelatihan untuk meningkatkan kompetensinya.
Kepala UPTD Pelatihan Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Bapak I Wayan Agus Suradi, SKM., MPH bersama dengan DPD Patelki Jawa Barat, UPTD Laboratorium Kesehatan Jawa Barat, Prodi Analis Kesehatan Poltekes Bandung dan Widyaiswara Upelkes melaksanakan rapat penyusunan rancangan kurikulum Pelatihan Validator Teknis bagi ATLM di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama/Klinik Pratama bertempat di Ruang Mawar Upelkes Jabar, Rabu (13/7/2022).
Semoga kurikulumnya segera tersusun sehingga tenaga ATLM mendapatkan pelatihan sesuai kebutuhannya.
Semangat Bapak/Ibu Tim Penyusun Kurikulum dkk
Pada akhir tahun 2021 Badan Pengembangan SDM Kesehatan atau yang sekarang adalah Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan telah menerbitkan Pedoman Akreditasi Institusi /Lembaga Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan dengan mengacu pada Peraturan Lembaga Administrasi Negara no. 13 tahun 2020 tentang Akreditasi pelatihan serta Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara nomor 1874/K.1/PDP.09/2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Akreditasi Pelatihan Yang Menjadi Kewenangan Lembaga Administrasi Negara.
Pedoman ini sangat berbeda jauh dengan pedoman-pedoman sebelumnya, sehingga seluruh tim penyusun dokumen harus merubah seluruh dokumen akreditasi institusi sebelumnya.
Pada tahun 2022 ini kami Upelkes Dinkes Provinsi Jawa Barat juga sedang berupaya untuk meraih standar internasional ISO 9001-2015, yang apabila dilihat dari kelengkapan dokumen dan istilah-istilah yang digunakan sebagian besar sama. Hal ini kadang menguntungkan kami tetapi kadang banyak juga membingungkan kami.
Tetapi dari kebingungan-kebingungan tersebut muncullah ide untuk mengintegrasikan dokumen akreditasi dan dokumen ISO melalui aplikasi SIAKBAR (Sistem Informasi Akreditasi Jawa Barat) yang dibuat dan diinisiasi oleh salah seorang staf pelaksana yang mempunyai imajinasi luar biasa yaitu Septian Fauzan Suganda, Skep. Ners.
Langkah kami dalam mengintegrasikan akreditasi institusi dan ISO adalah;
Dengan langkah tersebut, pemenuhan dokumen meningkat. Memang masih ada beberapa dokumen yang perlu disepakati bersama kembali, tetapi proses ini kami jalani sebagai bagian dari continouse improvment
Alhamdulillah… pada tanggal 25 Mei 2022 kami Upelkes Dinkes Prov. Jawa Barat dapat meraih sertifikat ISO 9001-2015. Dimana di tahun sebelumnya , yaitu tahun 2020 kami sudah meraih Akreditasi A untuk Institusi/Lembaga Penyelenggara pelatihan Bidang Kesehatan. Hal ini berkat kerja keras, komitmen dan dedikasi yang tinggi dari semua pegawai Upelkes Dinkes Prov. Jawa Barat.
Tapi di sela-sela kebahagiaan dan kebanggaan tersebut, saya pribadi khawatir apakah kami dapat mempertahankan status tersebut??
Maka… ayo teman-teman semua pejuang akreditasi dan ISO untuk terus berkomitmen selalu menerapkan standar-standar yang telah kita susun bersama dan mendokumentasikan apa yang kita kerjakan serta selalu melaksanakan apa yang telah kita sepakati di dalam SOP, Ketentuan, Instruksi Kerja ataupun Standar-standar lainnya.
Terima kasih Pejuang Akreditasi dan ISO…
Bandung, 8 Juli 2022
Yanti Sulianti (Analis Pengembangan Kompetensi Ahli Muda)
Pranala Video Akreditasi ISO 9001:2015 UPTD Pelatihan Kesehatan dapat Klik disini
Salah satu strategi pembangunan kesehatan di Indonesia adalah mendorong masyarakat agar mampu mencegah dan memelihara kesehatannya, salah satunya dengan memanfaatkan Taman Obat Keluarga (TOGA). Tetapi masih banyaknya masalah Kesehatan di masyarakat yang diakibatkan oleh vektor dan binatang pembawa penyakit dan pengelolaan limbah B3 yang salah.
Lalu bagaimana peran kita sebagai SDM yang kompeten menyikapinya??
Seminar ini akan menjawab semuanya dari para pakar yang sudah pasti ahli di bidangnya…
Menarik banget ya, tunggu apalagi!! Yuk ikutan bergabung dalam:
“Seminar Nasional Peningkatan Kompetensi SDM”
📆 Selasa, 23 November 2021
⏰ 08.00 – 15.15 WIB
📍Via Zoom Meeting
Dengan link pendaftaran:
https://bit.ly/SeminarKurikulum_UpelkesJabar
Jangan lupa catat tanggalnya ya! See you there!
#SeminarNasional
#UpelkesJabar
Riset FKUI pada tahun 2020 menunjukkan bahwa sebanyak 83% tenaga kesehatan di Indonesia telah mengalami burnout syndrome derajat sedang dan berat selama masa pandemi.
Apa yang dimaksud Burnout Syndrome?
Dikutip dari laman alodokter.com, Burnout merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi stres berat yang dipicu oleh pekerjaan. Burnout tidak boleh dibiarkan berlarut-larut dan perlu diatasi dengan tepat karena dapat memengaruhi kesehatan fisik dan mental.
Acara ini akan di adakan pada :
Melalui Live via ZOOM Metting
Ikuti Workshop “Burnout Reducing” yang diselenggarakan oleh UPELKES JABAR X MV CONSULTING melalui link berikut : http://bit.ly/burnoutreducing atau http://mindvigour.com/eforms/107/